Advertisement

Cerpen Ayah: Menjelajahi Dunia Buku Bersama Ayah

Dunia Buku Ayah

Contoh cerpen tentang ayah
Dunia Buku Ayah

Cerpen Karangan: Lisa Kurniawan

David duduk di ruang perpustakaannya, buku-buku berjajar rapi di rak kayu cokelat tua. Sebuah lampu kecil menerangi ruangan, mengungkapkan kisah-kisah yang tertulis di sampul-sampul buku yang berdebu. Di sudut ruangan, putrinya, Emma, berdiri dengan tatapan yang kosong.

Emma merasa bosan. Baginya, dunia buku ayahnya terasa seperti labirin tak berujung yang tak ada akhirnya. David, dengan senyuman hangatnya, mencoba menjelaskan keindahan yang dapat ditemukan di antara halaman-halaman kertas itu.

"Emma, lihatlah ini," ucap David, mengambil sebuah buku klasik dari rak. "Ini adalah petualangan luar biasa yang bisa kita alami bersama."

Namun, mata Emma tidak menyala dengan antusiasme. Dia merasa kehilangan dalam lautan kata-kata dan tak bisa menemukan daya tarik yang dijanjikan ayahnya.

"Kenapa kita tidak mencoba mencari buku yang lebih sesuai dengan minatmu?" tawar David, mencoba memahami putrinya. "Apa yang kamu suka, Emma? Apakah kamu suka hewan, petualangan, atau mungkin cerita misteri?"

Emma mengangkat bahu, tak yakin dengan jawabannya sendiri. David memahami bahwa dia harus mencari cara kreatif untuk membangkitkan minat putrinya.

***

Hari-hari berlalu, dan David terus mencari cara untuk membuat Emma tertarik pada membaca. Mereka berbicara panjang lebar, mengeksplorasi minat dan hobi Emma. David mencatat setiap reaksi, setiap percakapan, mencoba mengenali sisi tersembunyi dari dunia putrinya.

Suatu hari, David melihat Emma terpesona oleh gambar-gambar alam dan binatang. Ini adalah titik balik. David menggali rak-rak perpustakaannya lagi, kali ini dengan pandangan yang lebih tajam. Hingga akhirnya, dia menemukan buku yang sempurna.

"Emma, coba lihat ini," seru David dengan antusias, menunjukkan buku bercover warna-warni dengan gambar-gambar indah. "Ini tentang petualangan di hutan, penuh dengan makhluk ajaib dan keajaiban alam."

Emma melihat buku itu dengan mata berbinar. Mungkin inilah yang dia cari selama ini. Bersama, mereka mulai membaca cerita itu, meresapi setiap kata dan menggambarkan dunia yang indah di dalamnya.

***

Dengan setiap halaman yang berlalu, Emma semakin terpesona oleh cerita dalam buku itu. Keajaiban alam dan makhluk-makhluk ajaib menjelma di depan matanya. David melihat kegembiraan di wajah putrinya dan merasa senang bahwa dia telah menemukan kunci ke dunia literasi.

"Bagaimana, Emma? Menarik, bukan?" tanya David dengan senyum lebar.

Emma hanya mengangguk, terlalu asyik dengan cerita untuk berkata-kata. David merasa puas. Mereka melalui petualangan bersama-sama, meresapi setiap halaman dan menyelami setiap petualangan.

Namun, meskipun Emma sudah tertarik, tantangan masih menanti. Beberapa kata sulit dan konsep yang mungkin sulit dipahami membuat Emma merasa frustasi.

***

David menyadari bahwa membaca bersama adalah kunci untuk mengatasi hambatan ini. Mereka duduk bersama setiap malam, membaca dan berdiskusi tentang cerita, membahas arti kata-kata yang sulit, dan mengeksplorasi konsep yang belum dipahami Emma.

Perlahan tapi pasti, Emma mulai merasa lebih nyaman dengan dunia literasi. David memberinya dukungan tanpa syarat, memuji setiap usaha kecilnya. Mereka tidak hanya membaca bersama, tetapi juga membangun ikatan yang kuat di antara satu sama lain.

"Kamu pintar sekali, Emma," ujar David dengan bangga saat Emma berhasil memahami bagian yang sulit dari cerita.

Emma tersenyum, merasa bangga atas pencapaiannya. Dunia buku tidak lagi menakutkan baginya; sebaliknya, itu menjadi tempat kegembiraan dan penemuan.

***

Emma tidak hanya menyimpan kegembiraan membaca untuk dirinya sendiri. Dia membawa buku-buku itu ke sekolah, bercerita pada teman-temannya tentang petualangan ajaib di dalamnya. Awalnya, beberapa teman skeptis, tetapi ketika mereka melihat semangat dan kegembiraan Emma, mereka mulai tertarik.

Dunia buku ayahnya tidak hanya menjadi keajaiban untuk Emma, tetapi juga menular kepada orang-orang di sekitarnya. Emma dan David menjadi duta literasi di komunitas mereka, membuktikan bahwa kecilnya tindakan sederhana bisa memengaruhi perkembangan anak dan bahkan mengubah dunia sekitarnya.

Kamu suka cerpen ini? Share donk ke temanmu!

Terima kasih sudah berkunjung, sampai ketemu lagi di cerpen menarik kami lainnya!